Hari Ini Puncak Karya Agung ”Mamungkah, Nubung Pedagingan lan Ngenteg Linggih” 23 Agustus 2012

Pura Pusat Kawitan Tangkas Kori Agung
PUNCAK Karya Agung Mamungkah, Nubung Pedagingan lan Ngenteg Linggih di Pura Pusat Kawitan Tangkas Kori Agung, di Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung berlangsung Kamis (23/8) hari ini. Hal itu disampaikan Koordinator Humas Karya Drs. Gde Nurjaya, M.M. didampingi panitia Komang Agus Sudyatmika dan Putu Antara, Rabu (22/8) kemarin. Pelaksanaan karya ini sudah dimulai sejak 6 April lalu yang diawali dengan prosesi ritual matur piuning. Pada puncak karya hari ini, dilangsungkan upacara pengebek, pengenteg, pengodal agung, paselang dan pedanan yang di-puput sekitar sembilan sulinggih.

Sebagai yajamana karya Ida Pedanda Gede Putra Tembau dari Gria Gede Aan, Prawartaka Karya Ir. I Wayan Sukasta, P.M., Penasihat Wayan Candra (Bupati Klungkung) dan Wayan Geredeg (Bupati Karangasem), Pengerajeg Karya Prof. Dr. Ir. Nyoman Suparta, M.S., M.M., Pengajeng Karya/Penglingsir Drs. I Nyoman Oka Bagiartha dan sebagai Klian Pengempon Pura Pusat Kawitan Tangkas Kori Agung I Nengah Dirga Yusa.

Ditambahkannya, sebelum pelaksanaan karya agung ini, ada perluasan areal pura dari sebelumnya 23 are sekarang menjadi 75 are serta diikuti dengan perbaikan sejumlah palinggih seperti palinggih meru tumpang lima, palinggih meru tumpang tiga, palinggih gedong, bale kulkul, candi bentar, palinggih Ratu Tapakan dan sebagainya. Di pura ini dipuja Batara Lingsir, Sire Arya Kanuruhan beserta pertisentana dan Pangeran Tangkas Kori Agung yang mempunyai tiga putra yaitu Kiyai Brangsinga, Kiyai Tangkas dan Kiyai Pegatepan.

Dikatakannya, pada 18 Agustus lalu telah dilangsungkan upacara mendem pedagingan yang dihadiri Gubernur Bali yang diwakili Sekda Bali, para bupati dan ketua DPRD kabupaten/kota se-Bali. “Melalui pelaksanaan karya ini kami mohon kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa dan Batara Kawitan agar jagat beserta isinya diberkati kerahayuan, kasukerthan dan kedamaian,” ujarnya.

Pura Pusat Kawitan Tangkas Kori Agung di-sungsung oleh sekitar 40 ribu KK warga Tangkas Kori Agung yang tersebar di Bali dan luar Bali. Biaya pelaksanaan karya agung ini dianggarkan sekitar Rp 1,6 miliar yang bersumber dari dana punia dan pepeson wajib Rp 20 ribu per KK, beras 2 kg dan dua kepeng jinah bolong panca datu.

Karya agung seperti ini sebelumnya sempat dilangsungkan pada tahun 1956, kemudian tahun 1985 dan sekarang 2012. Sesuai sastra agama, kata Nurjaya, karya agung Mamungkah, Nubung Pedagingan lan Ngenteg Linggih mesti dilangsungkan setiap 25 tahun sekali.

Diterbitkan oleh I Putu Swardiyasa

.

Tinggalkan komentar